Closed Loop Integration

Enterprise Resource Planning (ERP), Product Lifecycle Management (PLM) dan Manufacturing Execution Systems (MES) secara tradisional menjadi tiga pilar yang sangat berbeda dari teka-teki teknologi manufaktur. Tetapi di dunia saat ini di mana pengiriman produk yang tepat waktu dan kualitas terbaik adalah suatu keunggulan dan kesuksesan. Semua bagian itu bersatu untuk menciptakan fondasi bagi interpretasi modern dari lean manufacturing.

Dengan menutup loop antara PLM, MES dan sistem ERP, produsen berharap dapat memfasilitasi pembagian data antara area fungsional teknik, lantai toko dan kantor depan. Tujuannya adalah untuk memberikan visibilitas yang akan membantu merampingkan siklus pengiriman produk, menghilangkan proses dan limbah manual yang berlebihan, dan membantu secara proaktif menentukan dan memperbaiki masalah kualitas sebelum menjadi terlalu mahal dan menimbulkan hambatan bagi kepuasan pelanggan.

Integrasi ERP-to-MES sedikit lebih jauh, menjadi suatu standar untuk sinkronisasi sistem catatan untuk pelanggan(log atau report), data pesanan dan inventaris dengan shop floor dalam persiapan untuk memenuhi persyaratan produksi yang sebenarnya, dan untuk merekonsiliasi konsumsi bahan untuk perencanaan yang lebih baik. Integrasi PLM-to-MES merupakan sebuah fenomena yang lebih baru, karena para produsen melihat ada nya percepatan waktu peningkatan produk dan membangun loop umpan balik antara desain dan produksi produk sebagai bagian dari upaya kualitas yang berkelanjutan.

“Produsen mungkin mengumpulkan banyak data, tetapi jika mereka tidak dapat menganalisisnya dan mengubahnya menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti yang mempengaruhi proses dan membuat mereka kompetitif, itu tidak berguna…” jelas Mike Lackey, wakil presiden solution management, Line of Balance (LoB) Manufacturing, dan rantai pasokan diperpanjang di SAP. “Itu sebabnya ada gerakan besar untuk mengintegrasikan shopfloor dengan perusahaan juga dengan PLM.”

Tanpa integrasi seperti itu, berbagi data(sharing data) bersifat manual, memperkenalkan semua jenis kesalahan, kemacetan dan penundaan, akan membuat lebih sulit untuk dianalisis dan mencapai visibilitas lengkap ke dalam proses bisnis inti, kata Lackey. Sebaliknya, platform MES-PLM-ERP yang terintegrasi menciptakan closed-loop yang memungkinkan produsen menjadi lebih responsif dan gesit. “Mengikat rencana yang sudah ada menjadi bagaimana sesuatu dirancang memberi Anda kemampuan untuk mendesain untuk pembuatan, yang membuat prosesnya lebih ramping dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.”

Tinggalkan Balasan

How can we help you?

Contact us at the PQI Consultant office nearest to you or submit a business inquiry online.

Looking for a Public Training from Proven Consultant?