Manufaktur dengan Lean Manufacturing
- 17/09/2019
- Posted by: PQI Consultant
- Categories:
Menghadapi Tantangan Era Disruptif dalam Manufaktur
Di era disruptif dengan tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), perusahaan manufaktur perlu bekerja lebih keras dan cerdas untuk mencapai World Class Manufacturing dan bersaing dalam kompetisi global. Lean Manufacturing, sebagai pendekatan sistematis untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan (waste), menjadi solusi strategis dalam menciptakan proses kerja yang lebih ramping dan bernilai tinggi bagi pelanggan. Konsep ini mengintegrasikan metode Lean, TPM, TPS, dan Six Sigma ke dalam pendekatan sederhana namun berdampak besar. Hal ini mendukung Operational Excellence di sektor manufaktur.
Peran TPM dan TPS dalam Perbaikan Bisnis
TPM adalah alat yang kuat untuk meningkatkan kinerja QCDSMPE (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale, Productivity, Environment) dan SLA (Service Level Agreement). Pendekatan ini relevan tidak hanya untuk area produksi (shop floor) dalam industri manufaktur, tetapi juga untuk proses pendukung (supporting process) di kantor. Dengan metode yang sistematis dan berkesinambungan, Lean Manufacturing membantu perusahaan mengurangi pemborosan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional. Langkah ini memungkinkan manufaktur meningkatkan profitabilitas serta keberlanjutan bisnis di tengah persaingan global. Anda dapat membaca artikel terkait di sini.
Budaya dan Manajemen Perubahan sebagai Kunci Keberhasilan
PQI Consultant menekankan pentingnya budaya kuat dalam mendukung perubahan pada perusahaan manufaktur. Leadership, Respect for People, dan Culture menjadi fondasi utama dalam Master Plan PQI. Lean Manufacturing juga memperkuat budaya manufaktur yang mendukung transformasi operasional. Perubahan harus dilakukan secara sinergis, melibatkan pendekatan top-down dan bottom-up agar karyawan memiliki rasa kepemilikan (ownership) terhadap proses transformasi manufaktur.
PQI Consultant – Perusahaan anda tidak hanya dibantu oleh para teknisi, tapi juga oleh konsultan berpengalaman yang bisa membuat sistem perusahaan anda effesien dan effektif.
OBJECTIVES :
- Meningkatkan budaya perusahaan dan meningkatkan komunikasi pada shopfloor dan semua level
- Meningkatkan QCDSMPE melalui Total Productivity Management dan mengembangkan karyawan dan proses yang joyful
- Meningkatkan rasa memiliki karyawan terhadap kesuksesan bersama di perusahaan dan juga terhadap mesin dan peralatan yang digunakan. Meningkatkan profit dan kinerja perusahaan.
OUTLINE :
- Apa, Mengapa, dan Benefit TPM serta 11 Wastes dan 25 Losses.
- Cara untuk meningkatkan QCDSMPE (Quality Cost Delivery Safety Moral Productivity Environment) untuk mencapai OTOBOSOREMPAH (On Time On Budget On Spec On Return Environment Productivity All Happy) & zero ABCD (Accident
Breakdown Crisis/Chronic Defect). - Pemahaman 8 Pilar dan 10 Pilar TPM serta overview langkah-langkah setiap pilar yang relevan untuk optimalisasi operasional di perusahaan manufaktur.
- Merubah paradigma dan Budaya organisasi/karyawan secara bottom-up dan top-down.
- TPM sebagai Strategic Focused Organisation dengan KPI TPM dan target Corporate/Company pada industri manufaktur untuk peningkatan daya saing global.
- Pembuatan Overall Master Plan implementasi TPM. Visi, Misi, Value & Target TPM.
- Bagaimana overview global pelaksanaan TPM dan keterkaitan antar pilar, Departemen dan pencapaian KPI termasuk OEE, OPE
Guidance untuk implementasi TPM (job desc, Poster & spanduk campaign) - Struktur organisasi TPM, Cross Functional Team pembentukan AKK, Pilot project
- Perlengkapan yang perlu dipersiapkan di sekretariat (monitoring, pelaksanaan, monitoring kinerja, aktivitas campaign yang diperlukan dst)
- Review Penghitungan produktivitas dengan menggunakan pendekatan OEE (Overalll Equipment Effectiveness) & OPE
(Overall Plant Effectiveness) yang benar.