Kesalahan dalam implementasi BIM
- 03/04/2020
- Posted by: PQI Consultant
- Categories: Blog, Lean Construction
Seperti yang sudah kita ketahui, BIM adalah suatu model informasi bangunan yang tidak hanya terdapat desain bangunan, namun data mengenai sifat komponennya, pemeliharaan dan konstruksi juga ada.
BIM merupakan suatu proses menghasilkan dan mengelola data bangunan dalam siklus projectnya. Dalam garis besarnya BIM adalah suatu konsep proses dimana informasi model bangunan yang akan di bangunan.
Tetapi masih banyak yang salah dalam implementasi BIM. Sehingga mereka tidak maksimal dalam melakukan sebuah proyek di konstruksi, berikut merupakan kesalahan yang sering terjadi pada saat implementasi BIM;
BEP (BIM Execution Plan) bukan untuk proyek skala kecil
Kebanyakan orang berpikir bahwa BIM(BEP) itu hanya untuk proyek yang skalanya besar saja. Itu salah. Segala macam proyek mulai dari yang kecil sekalipun sampai yang besar itu butuh untuk membuat rencana daripada tidak ada rencana sama sekali. Itu semua tidaklah sulit. Kunci dari BEP sendiri itu adalah kesederhanaan kerangka kerja.
Apa saja yang harus ada dalam BEP?
- Tujuan serta sasaran yang akan dicapai dengan BIM
- Pengaturan struktur dan tugas masing-masing yang dilakukan selama proyek
- Level of Development dari tiap-tiap fase
- Protokol yang digunakan Untuk BIM (bim360, asite, aconex, e-builder dll)
- Persyaratan infrastruktur (Komputer, internet dll)
- Prinsip Lean Construction harus dimasukkan dalam BEP untuk memastikan kolaborasi dan produktivitas berjalan maksimal
Perangkat keras yang digunakan tidak sesuai standarnya
Jangan pernah berpikir bahwa perangkat keras yang canggih dan terkini sudah pasti sukses dalam menjalankan berbagai pekerjaan kita. Terkadang kita tidak memerlukan komputer yang canggih dan terkini tapi kita hanya memerlukan komputer atau perangkat keras yang tepat sesuai kebutuhan. Apa saja yang di perlu diperhatikan untuk komputer yang tepat sesuai kebutuhan?
- Berapa besar RAM komputer yang seharusnya digunakan
- Berapa besar hardisk yang dibutuhkan
- Berapa core dan kecepatan prosesor komputer
- Perhatikan juga jenis graphic card
Graphic card biasanya yang menjadi kendala. Graphic card yang bagus biasanya mampu menjalankan game berat namun tidak dirancang untuk CAD. Selain itu RAM juga terkadang menjadi persoalan, dimana RAM adalah gudang sementara yang membantu dalam perjalanan data. Tidak peduli berapa besar dan cepat RAM yang dimiliki kalau tidak di seimbangi oleh hardisk yang tepat akan lemot juga. Lebih baik gunakan hardisk SSD daripada harus menambah RAM.
Esensi dalam BIM yang di lupakan
BIM, semua adalah sebuah sistem informasi tidak hanya sebuah software. Kolaborasi yang menjadi esensi dari BIM bisa saja terlupakan saat proyek berjalan, yang di mana biasanya saat proyek berjalan apapun yang mengenai BIM diserahkan kepada satu orang dan PIC (Person in Charge) itu mengerjakannya sendiri. Informasi ini berupa data yang telah dikolaborasikan yang berguna untuk pengguna termasuk juga data mengenai estimasi pada biaya, kualitas material, pemeliharaan dan penjadwalan proyek dll.
Harus selalu perbarui skill
Ini terlihat biasa saja tapi banyak orang yang tidak mempedulikannya. Ahli dalam menggunakan perangkat lunak versi lama tidak menjamin akan bisa efektif dalam menggunakan software versi terbaru. Oleh karena itu skil harus selalu di update agar tidak tertinggal.
BIM akan tetap berjalan dengan baik apabila hal di atas dilakukan dengan semestinya, agar tidak terjadi kesalahan pada saat pengimplementasian tentang BIM