Lean Construction Menjadi Solusi Meningkatkan Inovasi, Kreativitas dan Perubahan Budaya dalam Menghadapi Persaingan Global Industri Konstruksi
- 12/10/2019
- Posted by: PQI Consultant
- Categories: Blog, Events, Lean Construction
Indonesia saat ini menjadi pasar konstruksi terbesar di Asia Tenggara dan peringkat ke empat di Asia dengan berkontribusi meningkatkan 10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Hal ini penting sekali bagi pelaku jasa konstruksi untuk melakukan inovasi dalam menghadapi persaingan global industri konstruksi.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong industri jasa konstruksi nasional untuk melakukan inovasi, kreativitas dan perubahan budaya sebagai kunci dalam kompetisi global. Inovasi sangat diperlukan sebagai adaptasi dari perubahan global dan perkembangan pesat teknologi informasi saat ini khususnya di industri jasa konstruksi.
Teknologi membantu meningkatkan kinerja proyek konstruksi
Teknologi yang didukung oleh Kementerian PUPR dalam mengembangkan industri konstruksi adalah penerapan aplikasi Building Information Modelling (BIM) sebagai syarat untuk menjaga kualitas proses konstruksi. “Saya harapkan dunia konstruksi terpacu untuk mulai meningkatkan kemampuan dan praktek penggunaan BIM sebagai kewajiban di seluruh proyek” kata Menteri Basuki Hadimuldjono yang hadir pada acara Konferensi Internasional ASEAN Constructors Federation (ACF) dan Asosiasi Kontraktor Indonesia ke-48 di Nusa Dua Bali, 13/9/2019.
Dalam acara tersebut hadir ketua ASEAN Constructors Federation (ACF), Joseph Pangalila, Presiden International Federation of Asian and Western Pacific Contractors, Mohammad Ali Janah, Project Production Institute, Roberto J. Arbulu dan Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia, Budi Harto serta hadir pula Ir. Budi Utomo sebagai pendiri Lean Construction Institute Indonesia (LCII), .
Lean Construction bertujuan untuk membuat manajemen proyek konstruksi dalam bangunan, insfrastruktur, EPC dan pre-fabrikasi menjadi lebih efektif dan efisien dengan meningkatkan kinerja maksimal setiap proyek dalam aspek SoToBoSoREMPAH (Safety, On Time, On Budget, On Spec, On Return, Environment, Morale, Productivity, All Happy) dengan saling terhubung kepada semua stakeholder, owner, main contractors, sub-contractors dan vendor yang dapat meningkatkan profit dan sustainability. Lean Construction telah menjadi solusi dalam meningkatkan inovasi, kreativitas serta perubahan budaya dalam menghadapi persaingan global industri konstruksi.
Implementation Lean Construction for safer, better, faster, cheaper, and all happy.
Tujuan penerapan Lean Construction adalah membangun budaya positif dan hubungan yang saling menguntungkan bagi semua stakeholder proyek yang terkait. Melalui implementasi tools di dalamnya dapat mengeliminasi serta mengurangi pemborosan dan kerugian yang disebabkan oleh kurangnya komunikasi, kolaborasi dan komitmen. Ir. Budi Utomo juga menegaskan dengan implementasi Lean Construction yang benar akan meningkatkan kinerja proyek yang safer, better, faster, cheaper, and all happy.
Lean Construction Institute Indonesia (LCII) bersama PQI Consultant telah membantu menerapkan dan mengembangkan Lean Construction di Indonesia. Sebuah sinergi antara prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh Lean Construction Institute (LCI), PQI Consultant, Lean TPM, Toyota Way, Asosiasi Lean Manajemen Indonesia (ALMI), LCI Indonesia, Six Sigma, TQM dan budaya ke dalam satu pendekatan manajemen konstruksi yang sangat efektif dan sudah terbukti berhasil meningkatkan kinerja saat diaplikasikan dalam industri konstruksi yang sesuai dengan budaya Indonesia.
Dengan penerapan Lean Construction di Indonesia, harapannya kita dapat membangun hubungan kerja yang baik untuk memperkuat industri konstruksi dan lebih berinovasi dalam mengoptimalkan pembangunan tidak hanya di Indonesia tapi juga dapat bersaing di ASEAN bahkan dunia.