Banyak customer memahami kebutuhan mereka tetapi tidak ingin tahu hal yang seperti apa yang dapat
memenuhi kebutuhan itu bagi mereka. Bagi para pengelola bisnis, kurangnya pemahaman ini
merupakan kesempatan untuk menunjukkan secara persuasif nilai dari apa yang mereka berikan dan
untuk membantu customer membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas.

Dalam bidang konstruksi sendiri hal-hal seperti itu bisa disebut dengan Target Value Delivery atau TDV.
Target Value Delivery merupakan kedisiplinan manajemen yang diaplikasikan pada saat mendefinisikan
project, merancang, merencanakan, konstruksi, komisi dan aktivasi untuk untuk menjamin bahwa
fasilitas memenuhi kebutuhan aspek-aspek pengguna melalui budget yang telah disepakati, dan
mempromosikan sebuah inovasi ke dalam proses untuk meningkatkan nilai pelaku bisnis itu sendiri.

Untuk dapat memahami pentingnya TVD, pertama-tama kita perlu memperhatikan biaya proyek dari
beberapa metode penyampaian proyek. Salah satunya metode penyampaian project secara DBB yang
mana sudah sangat sering kita temukan di berbagai negara. DBB atau Design-bid-build, juga dikenal
sebagai Design-tender traditional method atau hard bid, yang merupakan metode penyampaian proyek
di mana agensi atau pemilik kontrak dengan entitas dibuat terpisah antara desain dan konstruksi proyek.
Dari segi biaya sendiri, metode penyampaian proyek DBB ini diperkirakan akan terus meningkat setiap
waktu. Dengan adanya penerapan sistem Target Value Delivery diharapkan pelaku bisnis dapat menekan
biaya konstruksi dan meminimalisir pengeluaran biaya yang tidak diperlukan sepanjang masa
pembangunan.

Tanpa adanya pengaturan manajemen yang teratur atau diawasi, proyek cenderung meningkatkan biaya
melalui tahap pelingkupan, desain, dan konstruksi. Target Value Delivery menawarkan strategi untuk
mengelola biaya proyek melalui pengembangan dan konstruksinya. Menetapkan target biaya untuk
sebuah tim dapat menyelaraskan pemikiran dan memotivasi anggota untuk berinovasi. Bagaimana
target tersebut ditetapkan dan siapa yang terlibat dalam menetapkannya sama pentingnya dengan
target apa yang sebenarnya ditetapkan dalam proyek. Melalui strategi yang difokuskan, proyek dapat
mencapai ruang lingkup, jadwal, dan biaya yang diinginkan.



Tinggalkan Balasan