VUCA Readiness Using New Version ISO 9001:2015
- 24/02/2017
- Posted by: Aloysius Marwata
- Categories: Blog, International Standard Organisation (ISO)
Albert Einstein menyebut bahwa “uncertainty is part of reality” yang maknanya adalah ketidakpastian adalah bagian dari kenyataan. Artinya kapanpun, kita selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Ketidak pastian ini membayangi baik di kalangan pebisnis, karyawan. Bahkan dengan fenomena ojek online saat ini, ketidak pastianpun juga tidak luput dari profesi Tukang Ojek. Tukang Ojek juga mengalami ketidakpastian, yanag sebelumnya mereka sudah punya langganan tetap, namun sekarang, langganannya punya alternative pilihan yang lain.
Uncertainty, apakah sesuatu yang negatif?
Dalam ilmu matematika, ketidakpastian dilambangkan dengan +/-. Artinya, ketidakpastian yang akan terjadi bisa berdapak positif ataupun negatif. Akan berdampak positif bagi organisasi atau orang yang sudah siap dan mempunya informasi yang cukup untuk menangkap ketidakpastian tersebut menjadi peluang. Namun tidak demikian bagi organisasui atau orang yang tidak siap. Ketidakpastian akan membuat mereka kelimpungan atau bahkan bisa “membunuh” bisnis nya.
Bagi organisasi yang mendapatkan peluang, haruslah menyikapinya dengan benar. Mengapa demikian? Peluang yang tidak segera disikapi dan ditindaklanjuti, justru akan berubah menjadi threat/ancaman bagi oraganisasi itu sendiri. Mengapa demikian? Karena peluang tersebut sudah direbut oleh kompetitor . Kompetitor terus bisa bertumbuh dengan mengeksploitasi peluang tersebut sehingga pada akhirnya akan mengancam peluang yang sebelumnya ada di genggaman kita. Dalam hal ini, momentum untuk menyongsong dan mengambil peluang merupakn hal yang sangat penting.
PQI Consultant -“Do what today others won’t, so tomorrow, you can do what others can’t”, Brian Rogers Loop
VUCA
Kondisi dunia saat ini sangat mudah menjadi tidak pasti, hal inilah yang menggelitik Kolonel Stephen J Gerras,Phd., seorang Profesor di bidang Behavioral Science untuk menelaahnya.
Dari telaah kondisi dunia saat ini, Gerras menyebutnya sebagai VUCA, singkatan dari Volatile yang bermakna sementara dan berubah-ubah, Uncertainty yang berarti tidak pasti, Complex yang diterjemahkan sebagai rumit, dan Ambiguous yang ditafsirkan dengan ambigu alias multi tafsir.
Bisa dibayangkan, jika oragaisasi tidak siap dan tidak mempunyai tools untuk menghadapi kondisi ini, mereka akan terobang ambing oleh external condition.
ISO 9001:2015, risk based thinking approach
ISO 9001 pertama kali diluncurkan tahun 1987 disusul berturut-turut dilakukan revisi di tahun 1994 – 2000 – 2008 – 2015.
Apa yang spesial pada revisi 2015?
Risk based thinking approach. Inilah yang diyakini ISO bisa menjadi resep bagi institusi untuk survive dan sustain di era VUCA.
Ernst & Young – konsultan ternama dunia (2012), melakukan survey terhadap 576 perusahaan top dunia, menemukan bahwa perusahaan dengan praktik manajemen risiko yang matang memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak menerapkan manjemen resiko dengan baik. Perusahaan ini mampu terus-menerus berada di depan kurva (staying ahead of the curve) alias selalu mendahului perusahaan lain dan menjadi top ranking dalam kinerja jangka panjang di industrinya.
So…sudah siapkah kita untuk upgrade ke ISO 9001 versi 2015?