Goal Assurance Through Enterprise Risk Management
- 20/02/2017
- Posted by: Aloysius Marwata
- Categories: Blog, Strategic Management
Di awal tahun, sudah merupakan hal yang lumrah bahwa setiap perusahaan membuat strategic planning. Alih-alih demi mencapai target untuk sustainable growth, perusahaan tidak jarang terjebak dalam rutinitas semata. Pertanyaannya, bagaimana agar target yang sudah ditetapkan dalam strategic planning dapat tercapai. Menilik, pencapain terhadap tahun-tahun sebelumnya, seringkali tidaklah memuaskan. Malahan terkadang kita menyalahkan hambatan-hambatan yang muncul yang sebelumnya tidak pernah kita duga.
Apa yang salah?
Dalam salah satu disiplin ilmu management, kita disarankan untuk menggunakan risk management untuk membantu mencapai target yang sudah ditetapkan. Dalam ISO 31000, risk didefinisikan sebagai ketidakpastian terhadap target yang ditetapkan. Artinya, dalam perjalanan mencapai target (tujuan) kita selalu dihadapkan pada ketidakpastian-ketidakpastian. Dengan kata lain, keberhasilan kita me-manage ketidakpastian akan berbanding lurus dengan pencapaian target (tujuan) kita.
PQI Consultant -“Risk comes from not knowing what you’re doing”, Warren Buffett
Bagaimana kita menyusun Risk Management?
- Langkah pertama, tentunya menyiapakan team. Team ini di-assigned oleh Top Management, yang sering dikenal sebagai Risk Committee. Hal terpenting yang perlu diperhatikan terkait dengan Risk Committee adalah keterwakilan dari setiap Fuctional di dalam business unit dan tentunya harus dibekali dengan kompetensi yang memadai terkait dengan risk management. Team ini secara intensive melakukan komunikasi dengan Top Management.
- Langkah kedua, Risk Committee harus terlibat dalam penyusunan Corporate Plan (Long Term Development Plan). Dalam hal ini, Risk Committee melakukan assessment terhadap business model yang ada dalam business unit/corporate level sehingga didapatkan strategic risk issue.
- Langkah ketiga, melakukan assessment terhadap risk yang ada di setiap Function dalam Busisness Unit. Dalam proses ini Risk Committee akan bekerja sama dengan Risk Officer (Risk Officer merupakan perwakilan dari setiap Function yang ada dalam Business Unit) di setiap business unit. Asessment dilakukan terhadap proses yang ada di setiap fungsi yang akan menghasilakan operational risk issue.
- Langkah keempat, mengintegrasikan strategic risk issue dan operational risk issue dalam annual business/budget plan. Strategic risk issue merupakan output dari pendektan top down sedangkan operational risk issue merukan output dari pendekatan bottom up. Integrasi keduanya akan menghasilkan Corporate Risk Profile yang ada di dalam Company.