Improving Result Through Behavior Modification

Dalam balanced scorecard diperkenalkan istilah lagging & leading indicators. Lagging indicator adalah indikator hasil akhir, sedangkan leading indicator adalah indikator proses yang akan berpengaruh ke indikator hasil akhir. Mana yang lebih penting lagging indicator atau leading indicator?

Lagging indicator berbicara past data atau kejadian yang sudah lewat. Kita hanya bisa menerima apa yang sudah lewat, kita tidak bisa memperbaikinya. Leading indicator berbicara indikator proses yang akan berpengaruh ke indikator hasil yang kita inginkan (lagging indicators). Proses akan mempengaruhi hasil, sehingga ketika kita medapatkan hasil kinerja proses, kita bisa meprediksi berapa hasil yang akan kita peroleh pada  hasil akhir. Jika kita merasa bahwa dengan kinerja proses saat ini, diprediksi hasilnya akan kurang bagus, kita bisa melakukan intervensi terhadap proses dengan memperbaikinya. Jadi leading indicator merupakan early warning terhadap hasil akhir.

PQI Consultant –“To improve is to change; to be perfect is to change often.”Winston Churchill

ABC

Bagaimana membuat lagging indicator menjadi baik?

Konsep ABC memberikan pemahaman yang sederhana untuk membuat hubungan tersebut. A = antecedent, b = behavior, C= consequence. Jika dianalogikan, C merupakan konsekuensi dari proses sehingga kita bisa sebut sebagai hasil akhir atau lagging indicator. Sedangkan B dianalogikan sebagai leading indicator dalam hal ini bebicara tentang bagaimana sesorang itu bereaksi. Seseorang berekasi karena adanya stimulus yang terjadi pada dirinya (sebelumnya) – (A = anticedence)

Sebagai ilustrasi, jika kita terkena macet (macet = antecedence/A) ada beberapa kemungkinan reaksi yang mungkin terjadi, misalnya kita mengumpat, kita memanfaatkan waktu dengan menikmati musik, membaca email, atau mungkin kita menelpon rekanin bisnis, atau melakukan hal yang lain (behavior = B). Jika kita melakukan salah satu dari reaksi tsb, tentunya hasilnya akan berbeda-beda ( consequence=C) tergantung dengan rekasi apa yang kita akan pilih; secara garis besar: hasilnya bisa positf atau negatif. Jadi, hasil postif atau negatif ditentukan oleh jenis reaksi yang kita pilih.

Proaktif

Steven Covey, dalam bukunya Seven Habits for Highly Effective People, menjelaskan bahwa diantara antecedence dan behavior ada satu tahap yang critical menentukan kualitas dari behavior, yaitu kebebasan memilih. Artinya, manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan pilihan apa yang akan dipilihnya dalam bertindak dan tentunya tindakan inilah yang akan menentukan hasil.

Kebebasan memilih ditentukan oleh kesadaran diri, imajinasi, hati nurani, dan kehendak bebas. Kesadaran diri berbicara sejauh mana kita melibatkan/memeriksa pikiran, suasana hati, dan perilaku kita. Dalam imajinasi, kita diharapkan membayangkan hal-hal di luar pengalaman maupun realitas yang ada. Hati Nurani juga tidak kalah penting agar kita mengerti tentang benar dan salah, serta mematuhi integritas pribadi. Sedangkan terakhir, kehendak bebas: manusia mempunyai kebebasan bertindak  lepas dari pengaruh luar.

Proaktif inilah yang akan menentukan kualitas behavior. Jika ingin  meningkatkan kualitas behavior, maka setiap orang perlu meningkatkan derajat proaktifnya yang pada gilirannya akan bisa meningkatkan kualitas hasil yang diinginkan.

PQI Consultant –

Taburlah pikiran, tuailah perkataan;

Taburlah perkataan, tuailah perbuatan;

Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan;

Taburlah kebiasaan, tuailah karakter;

Taburlah karakter, tuailah nasib.

~ Frank Outlaw ~

Tinggalkan Balasan

How can we help you?

Contact us at the PQI Consultant office nearest to you or submit a business inquiry online.

Looking for a First-Class Business Plan Consultant?