Preparing Sustainability Through Knowledge Management

PQI Consultant –“Knowledge management will never work until corporations realize it’s not about how you capture knowledge but how you create and leverage it.”, Etienne Wenger

Jika kita bercermin ke belakang, menilik sejarah peninggalan Bangsa Indonesia, mestinya kita patut berbangga. Banyak peninggalan yang sangat fenomenal, bukan hanya diakui oleh Bangsa Indonesia tetapi juga diakui oleh dunia. Sebut saja candi Borobudur, Candi Prambanan dst. Peninggalan tersebut, tentunya tidak terlepas dari peran orang-orang yang skill nya sangat mumpuni dalam merancang yang membangunnya.

Yang menjadi pertanyaan, setelah jaman itu, apakah ada karya selanjutnya yang lebih dari itu? Sampai saat ini belum ditemukan. Kalau ditanyakan, apakah generasi selanjutnya mampu membuat karya seperti itu? Belum tentu mampu!  Bisa jadi, karena skill yang dipunyai orang-orang jaman itu tidak diturunkan dengan sempuna ke anak-cucu tetapi dibawa mati oleh si empunya. Kondisi ini sama dengan  dunia persilatan. Bisanya Mahaguru tidak akan menurunkan semua ilmu kesaktiannya ke murid-muridnya, katakan Sang Mahaguru mempunya 10 tingaktan ilmu, dia hanya akan menurunkan maksimal 9 tingkatan ilmu saja. Guru selanjutnya akan menurunkan 8 tingkatan saja dan seterusnya. Ilmu tingkat 10 dan 9 akan hilang dengan meninggalnya Sang Mahaguru.

Kehadiran era knowledge

Saat ini kita masuk dalam era informasi, siapa yang mampu menguasai dan memanfaatkan informasi maka dia-lah yang akan menjadi pemenang. Beberapa tahun ke depan, dipercaya kita akan memasuki era pengetahuan artinya siapa yang mampu memanfaatkan pengetahuan, dialah yang bakal survive dan sustain.
Bagi perusahaan, siapapun yang berada di perusahaan, perusahaan harus tetap jalan. Entah ada orang yang keluar, baik itu karena pensiun atau karena resign, proses bisnis tidak boleh terhenti.  Sudah barang tentu, orang-orang yang keluar akan membawa knowledge yang dia punya yang  didapatkannya selama bekerja di organisasi. Coba kita banyangkan, jika salah satu proses hanya dikuasai oleh satu atau dua orang, dan orang tersebut pensiun ataupun resign ke perusahaan lain, apa yang terjadi? Kemungkinan besar bisnis akan terganggu.

PQI Consultant -“Pengetahuan itu tak berharga, kecuali Anda mempraktekkan pengetahuan itu”, Anton Checkhov

Knowledge management menjawab ketidakpastian

Organisasi-organisasi besar sudah menyadari risk ini, oleh karena itu mereka sudah mempersiapkan diri. Mereka me-manage pengetahuan dan keahlian yang ada di oraganisasinya untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin. Maka lahirlah Knowledge Management.

Jadi apa definisi dari knowledge management?

Menurut Karl – Erik Sveiby (Professor KM Hanken School of Economic Helsinki Finlandia): “……..menciptakan nilai tambah dengan memanfaatkan ase-aset intangible”.   

Contoh intangible asset adalah kemampuan karyawan, system, prosedur, pengetahuan.

Kujiro Nonaka mengingatkan bahwa di dalam perekonomian, yang merupakan satu-satunya kepastian adalah ketidakpastian itu sendiri, diyakininni bahwa salah satu sumber keunggulan yang kompetitif adalah pengetahuan.

Pengetahuan yang ada dalam organisasi perlu di manage dengan baik. Kebanyakan yang terjadi bukanya knowledge management tetapi justru knowledge accident. Knowledge accident adalah data, informasi, ataupun pengetahuan yang kita jumpai namun saat itu kita tidak sedang membutuhkannya. Apa yang kita lakukan?

Kita membiarkan saja data, informasi atau pengetahuan itu berlalu begitu saja. Padahal, jika kita bisa simpan/manage, bisa jadi suatu saat akan menjadi sumber yang berharga bagi organisasi.

Mulai dari hal sederhana

Untuk memulai knowledge management, kita bisa memulai dengan hal yang sederhana yaitu sharing pengetahuan yang dimiliki karyawan satu ke karyawan yang lain. Nampaknya mudah, namun perlu dorongan yang luar biasa dari top management agar menjadi kenyataan. Perlu abundant mentality agar sharing ini bisa menjadi budaya. Paradigma bahwa kalau saya sharing knowledge yang saya miliki, berarti mengancam posisi saya karena orang lain akan lebih pintar dari saya, mesti harus diluruskan.

Justru dengan sharing, akan mempercepat  spiral pengetahuan pada setiap individu yang ada di perusahaan.  Knowledge management membuat organisasi berjalan maju dan tidak mulai segalanya dari nol. We don’t have to always reinventing the wheel.

Dan pada gilirannya nanti, tentunya hasil hanya akan diperoleh jika pengetahuan yang didapat dipraktekan dalam oraganisasi

Tinggalkan Balasan

How can we help you?

Contact us at the PQI Consultant office nearest to you or submit a business inquiry online.

Looking for a First-Class Business Plan Consultant?