Bagaimana industri konstruksi dapat beroperasi dengan efektif dan efisien pada masa covid19?
- 26/06/2020
- Posted by: PQI Consultant
- Category: Blog
Covid-19 menjadi sebuah tantangan yang berat dihadapi oleh seluruh industri di Indonesia. Industri konstruksi menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak terhadap bencana ini. Dengan banyaknya jumlah pekerja yang keluar masuk proyek, tidak bisa diimplementasikannya Work From Home (bekerja dari rumah) khusus untuk industri konstruksi, untuk proyek pemerintah banyak budget yang dialokasikan untuk penanganan covid-19 yang membuat cash flow tersendat, menjadikan industri konstruksi harus mengambil langkah-langkah strategis yang dapat membuat proyek tetap terhindar dari Covid-19 dan berjalan dengan efektif dan efisien.
Indonesia secara khusus sedang dalam masa pembangunan infrastruktur secara besar, bencana Covid-19 menjadi sebuah tantangan di Industri Konstruksi Indonesia. Walaupun industri konstruksi menjadi salah satu dari 11 industri yang masih boleh berjalan di tengah wabah pandemi Covid-19 banyak proyek di Jakarta terpaksa untuk hold karena anjuran owner atau perusahaan. Dan untuk proyek yang tidak hold menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk mengatur pekerja, cash flow dan produktivitas di site Dan juga dengan kasus pada covid-19 ini terutama di Indonesia semakin hari semakin bertambah sehingga menjadi kekhawatiran bagi para pekerja konstruksi itu sendiri.
Strategi dan kepemimpinan di dalam proyek sangat di uji di dalam masa pandemi ini. Berikut adalah strategi kritikal yang dapat dilakukan untuk dapat mencapai proyek yang efektif dan efisien:
Memperkuat K3
K3 yang selama ini sudah menjadi bagian penting dari proyek, diuji untuk memberikan kontribusi yang maksimal untuk menjaga seluruh tim baik main contractor, subcon, vendor, dan sampai pekerja dari proyek. Pendetailan titik kontaminasi dan pergerakan orang menjadi sebuah hal yang wajib diperhatikan.
Pendetailan progress dan cash flow
Progress di lapangan bisa menjadi sebuah tantangan yang harus diperhatikan pada masa pandemi ini. Progress yang tidak diperhatikan yang dimana nanti akan memperberat cashflow, yang jika proyek yang ditangani adalah proyek pemerintah pasti di masa pandemi ini cashflow diperberat dengan pengalokasian anggaran dari pemerintah. Memastikan progress yang dapat di slow down, dan progress yang tetap sesuai target pun menjadi hal yang harus sangat diperhatikan, salah langkah dalam menentukan ini menjadikan proyek mengalami kendala yang besar.
Penerapan Digital Construction dan Lean Construction
Momen dimana adanya physical distancing skala besar membuat meeting di proyek harus dilakukan dengan efektif dan efisien. Informasi harus disajikan dengan cepat dan tidak membutuhkan banyak orang di dalam satu ruangan. Digital Construction yang terintegrasi dengan Lean Construction menjadi sebuah hal yang dapat diimplementasikan di proyek, di samping akan memberikan data yang terintegrasi saat meeting, update progress dan kendala yang ada di site dapat dilaporkan dengan real time ke dalam dashboard. Digital Construction dan Lean Construction menjadi sebuah tools yang kritikal yang harus di implementasi di proyek saat ini.
Mempersiapkan rencana saat rebound
Rebound disini adalah saat dimana masa pandemi sudah berangsur-angsur membaik. Bagaimana tim proyek dapat kembali seperti semula dan mengejar ketinggalan. Rencana yang mendetail dengan berdasarkan pada prediksi pemerintah, proyeksi progress yang harus dijalankan, aspek sosial harus diperhatikan. Lean Construction sudah terbukti dapat membuat produktivitas dari tim proyek meningkat, penerapan Lean Construction sangat dianjurkan untuk di implementasi saat proyek mulai masa rebound nya.
Strategi yang baik akan membuat industri konstruksi di indonesia dapat mengejar ketinggalan pada masa hold dan slow down. Pada masa pandemi ini juga menjadi sebuah momen untuk dapat meningkatkan kinerja dengan peningkatan kompetensi baik dari Digital Construction dan Lean Construction agar proyek bisa berkembang menuju yang lebih baik pada saat pandemi Covid-19 ini berakhir.